Langsung ke konten utama
Yuk, Budayakan  Cuci Tangan 
*)Karya : Sri Endang P.,S.Pd.SD 
SDN Paliyan III, Korwil Kec. Paliyan

 Aktivitas anak terlihat tak pernah berhenti. Sepertinya tak ada rasa lelah. Di sekolah maupun dirumah selalu ada kegiatan. Bermain beraneka mainan bersama teman. Sehingga dapat dipastikan anak tentu banyak memegang benda. 

 Nah, inilah yang perlu diperhatikan. Kebersihan tangannya. Tangan tampak memiliki aktivitas yang tinggi. Mengapa? Karena hampir gerakan tangan selalu memiliki aktivitas paling banyak. Sehingga tangan sering ikut memegang segala benda ketika melakukan aktivitas. 

Berdasarkan pengamatan ini, maka tangan bisa menjadikan potensi dalam penyebaran penyakit. Sesungguhnya banyak anak yang belum memiliki tingkat kesadaran untuk selalu menjaga kebersihan dengan baik. Nah, pembelajaran pembiasaan yang baik harus selalu ditanamkan. 

 Budaya untuk selalu cuci tangan selalu diajarkan di sekolah. Memang, kini anak-anak hanya mengetahui bahwa tangan mereka bersih saja. Jelasnya, banyak dari mereka belum paham tentang manfaat cuci tangan lebih mendalam. 

 Pembiasaan cuci tangan hampir dilakukan setiap saat ketika anak di sekolah. Sebagai contoh kegiatan cuci tangan adalah ketika mereka selesai piket, sebelum dan sesudah makan bekal dan semua aktivitas di sekolah. Pendidik yang membersamai selalu mengingatkan untuk selalu cuci tangan. Pastinya dengan memakai sabun ya.

 Penjelasan tentang pentingnya cuci tangan selalu disampaikan. Yah. memang kuman di tangan tidak dapat dilihat mata secara langsung Namun dengan sering cuci tangan dengan bersih bisa membantu menghilangkan kuman sehingga mencegah timbulnya penyakit. Begitulah amanat pembina saat upacara bendera hari Senin dan para pendidik disaat dalam kelas.

 Selain itu, pendidik sering memberikan contoh pada anak-anak. Mengapa harus memberikan contoh? Karena anak-anak adalah peniru yang ulung. Jadi, ketika meminta anak melalukan cuci tangan dengan benar perlu contoh juga. Dengan mencuci tangan di depan mereka memberikan teknik cuci tangan yang benar, sekaligus membangun kesadaran anak akan pentingnya kebersihan tangan.

 Pembiasaan cuci tangan, selalu digalakkan disekolah. Poster cuci tangan yang benar dipasang di banyak tempat. Di setiap sudut kelas, tempat dekat kran air, dan kamar mandi. Poster berupa petunjuk cara cuci tangan yang benar. 

 Nah, berikut penjelasan cara cuci tangan yang baik dan benar secara ringkas.
 1. Basahi tangan dengan air mengalir
 2. Gunakan sabun secukupnya 
 3. Gosok kedua telapak tangan 
 4. Gosok telapak kanan dengan punggung tangan kiri dan telapak kiri diatas punggung tangan kanan
 5. Gosok telapak dengan telapak dan jari saling berkait.
 6. Gosok punggung jari pada telapak satunya dengan jari saling mengunci 
 7. Jempol tangan digosok memutar oleh telapak kiri dan sebaliknya
 8. Jari kiri menguncup, gosok memutar ke kanan dan ke kiri pada telapak kanan dan sebaliknya 
 9. Pegang pergelangan tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya gerakan memutar. 

 Dengan demikian kebiasaan cuci tangan membuat anak terhindar dari berbagai gangguan kesehatan yang rentan terjadi. Mulai dari cacingan, diare, keracunan makanan, hingga infeksi bakteri menjadi penyakit yang umum terjadi akibat malas mencuci tangan. Oleh karena itu budaya cuci tangan yang baik dan benar patut untuk selalu digalakkan.*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resume Kelola Jejak Digital Dengan Baik

Kelola Jejak Digital Dengan Baik  Program guru motivator literasi digital (GMLD) grup 2 pada pertemuan kedua, hari Rabu 3 Nopember 2021. Waktu pukul 16.00 - 18.00.  Narasumber sore ini adalah Bapak Bpk Drs. Dedi Dwitagama, M.Si. Sosial media tentang beliau adalah  IG @dwitagama, dan blog di https://dedidwitagama.wordpress.com/  dan https://trainerkita.wordpress.com/   Moderatornya Ibu Helwiyah. Diawali dengan doa. Harapannya kegiatan dapat berjalan lancar.  Agenda kegiatan sore ini adalah  1. Pembukaan  2. Interaksi tanya jawab 3. Penutup  Dari interaksi tanya jawab maka dapat dirangkum sebagai berikut :  Apa arti dari jejak digital?  Jejak digital adalah jejak data yang diperoleh ketika seseorang menggunakan internet. Jejak digital bisa berasal dari unggahan foto, aktivitas berbagi pesan, aktivitas perbankan, meninggalkan komentar, dll.  Pentingkah dengan jejak digital? Seseorang memiliki beberapa karya beru...

Membangun Digital Space Yang Aman Untuk Anak

Membangun Digital Space Yang Aman Untuk Anak Pertemuan I program guru motivator literasi digital sore ini diiringi guyuran hujan yang cukup lebat. Alhamdulillah sinyal cuup bersahabat. Sehingga twtap bisa mengikuti dengan baik. Narasumber sore hari ini adalah Om Jay. Seorang guru blogger Indonesia yang sangat menginspirasi banyak orang di seluruh Indonesia. Beliau sebagai Sekjen Ikatan Guru TIK PGRI dan juga founder kelas menulis dan bicara. "Marilah kita mulai masuk", ajak Om Jay. Sebelum terdapat 4 hal yang haris dikuasai dalam literasi digital, yaitu kecakapan digital, budaya digital, etika digital dan keamanan digital. Kecakapan digital merupakan kemampuan individu dalam mengetahui, memahami dan mengginakan perangkas keras dan lunak dalam TIK. Budaya digital adalah kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan bhinneka tunggal ika dalam kehidupan sehari-hari. Etika digital adalah kemampua...

Menyalurkan Hobi di Platform Digital

Menyalurkan Hobi di Platform Digital Pertemuan ke tujuh kegiatan guru motivator literasi digital, tanggal 15 Nopember 2021 berlangsung dari pukul 16.00-18.00. Pelaksanaan dengan menggunakan aplikasi Whatshap (WA). Tak lupa ucapkan rasa syukur karena  sinyal tetap bersahabat. Sehingga meski diiringi guyuran hujan, semua materi dari narasumber bisa lancar diterima. Moderator acara sore ini adalah Ibu Rosminiyati. Disampaikan bahwa narasumbernya adalah Ibu Rita Wati, S.Kom. Beliau merupakan guru di SMP Negeri 2 Mendoyo Kab.Jembrana Bali.  Seperti biasa, kuliah sore ini dibagi menjadi 4 sesi: * Pembukaan * Penjabaran materi * Sesi Tanya Jawab * Penutup  Selanjutnya moderator membuka agenda dengan berdoa. Tentang Narasumber Terlahir dengan nama Rita Wati di Tanjung Pinang pada tahun 1402 Hijriyah dari orang tua berdarah minang.  Memiliki hobi membaca terkhusus buku-buku cerita sejak kecil. Masa kecil hingga remaja penulis habiskan di Tanjung Pinang Kepulauan Riau kemudi...