Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2022

cerpen

Bona dan Boni Hari Minggu Bona dan Boni libur. Mereka adalah saudara kembar. Tempat sekolahnya sama. Kelasnya juga sama. Bahkan mereka selalu berpakaian yang sama. Setiap hari selalu rukun. Bermain bersama. Namun hari itu sungguh berbeda. Boni duduk di taman sendirian. Sepertinya Boni kebingungan. Ia tak punya teman. Sementara Bona dikamar bersama Ibu. Bona menangis sesenggukan. Giginya sakit. Pipinya menjadi bengkak. Bona tak bisa tidur maupun makan. Bermain juga tak bisa dilakukannya. Sore hari, Bona dibawa periksa ke dokter. Boni ikut mengantar periksa. Bona masih kesakitan. Tak menunggu lama, segera tiba panggilan antrian Bona. Boni ikut masuk ke ruangan dokter. Bona diperiksa. "Gigi Bona berlubang", kata dokter. Dokter menuliskan resep sambil memberi nasehat pada Bona. Segera, dokter mengambil patung gigi. Memberi contoh cara gosok Gigi yang benar. " Rajin gosok gigi ya. Gosoklah gigi sesudah makan", pesan dokter Boni ikut memperhatikan nasehat dokt

fabel

Gigi Puti Sakit Karya : Sri Endang *) Hari itu sangat cerah. Matahari pagi sudah terasa panas. Seperti biasa rombongan tikus pergi keluar cukup ramai. Embun pagi sudah tak terlihat. Apalagi kabut. semua sudah sirna Disetiap jalan yang ada hanyalah gerombolan tikus hendak pergi mencari makanan. Tak ketinggalan sitikus berwarna putih yang bernama Puti berangkat juga. Di sepanjang jalan terdengar berbagai cerita darinya. Puti paling banyak bercerita. Puti juga terlihat sudah membawa bekal. Sesampai disebuah lahan tanaman kacang milik Pak Tani, segera mereka berlari memgemdap-endap. Takut pak tani sudah berada di sawah. Popi dan Puti masih santai saja. Sementara Puti meletakkan bekalnya . Segera Puti pergi. Tiba-tiba Puti kembali ke dekat bekal yang ditinggal. Puti menikmati bekalnya. Sampai tak melihat ada teman yang mengintipnya. Puti hanya membagi bekalnya dengan Popi. Bekalnya berupa permen. Tak lupa popi ucapkan trrima kasih. Mereka berdua asyik menikmati permen.

cerpen

Cinta pada Ibu Ibu Indah hidup bahagia. Dua putra putrinya, Vito dan Vita. Siang itu,. Vito anak laki-laki Bu Indah berulah. Vito minta ijin pada ibunya untuk pergi ke salon untuk potong rambut. Ibu mengijinkan dan memberikan uang guna biaya potong. Tak sampai satu jam, Vito telah sampai rumah kembali. Vito pulang kerumah dengan memakai topi. Potongan rambutnya tak terlihat. Namun selama dirumah Vito tak pernah lepas topinya. Seharian Vito tak keluar kamar. Entah apa yang dilakukan. Dan ternyata Vito malu@@@. Vito menghabisi rambutnya. Kepalanya gundul. Inilah yang membuat Vito tak percaya diri. Vito mengurung diri di kamarnya. Bahkan sampai Vito bolos sekolah hingga beberapa hari. Ibu Indah menjadi gusar. Memikirkan kelakuan putranya. Berkali-kali dibujuknya Vito untuk tetap percaya diri. Namun, Vito masih tampak murung. Ibu Indah menumpahkan kesedihannya pada putrinya, Vita. Vita diminta ikut membujuk kakaknya untuk tetap pergi ke sekolah. Vita menemui kakaknya, Vito. Mereka sa

cerpen

Kerinduan Pagi itu, aku masih minum teh bersama. Sempat juga aku membuka sebuah jeruk yang kami makan berdua. Wajahnya tak terlihat tanda apapun. Tak banyak juga obrolan kami. Setelah cerita ingin pergi sebentar. Hanya kata pesan darinya, "Hati-hati ya." Hatiku juga tak ada firasat apapun. Matahari belum sampai diatas ubun-ubun. Terdengarlah dering telpon genggam ku. Namun setiap akan kuangkat selalu terputus. Hingga terkirimlah sebuah pesan melalui whatshap. Bagai disambar petir disiang hari. Aku baca pesan itu. Badan menjadi lemas tak berdaya. Berulang-ulang aku baca pesan itu. Rasa tidak percaya menghantuiku. Saudaraku yang sekaligus sahabatku berbagi suka dan duka telah dipanggil Allah. Derai air mataku tak bisa kubendung. Rasa sedih ditinggal untuk selama-lamanya. Kini, kerinduan itu kembali muncul di benakku. Hanya doa yang bisa kukirimkan untukmu, saudaraku. Semoga kau ditempatkan disisiNya disinggasana yang mulia. Tentu juga diampuni segala dosa dan diterima amal

cerpen

Rosa dan Tika Cuaca pagi itu sangat sejuk. Kabut tipis menyelimuti lingkungan sekolah. Anak-anak sudah rapi berdatangan ke sekolah dengan prokes yang ketat. Kelasku, hari ini adalah ulangan harian. Beberapa anak membawa buku sambil duduk diteras mengingat pelajaran kembali. Ada anak yang tetap bermain petak umpet juga. Termasuk Rosa, dia tak seperti teman-temannya. Tidak memiliki beban meski nilainya selalu kurang bagus. Nah, saat itu Rosa mendekati Tika. Terdengar percakapan mereka. "Rosa, belajarlah. Nanti kita ada ulangan. Kalo rajin belajar pasti bisa mengerjakan!", pinta Tika Rosa menjawab, "Aku malas. Terus harus belajar apa!". " Ya, baca kembali semua pelajaran dari Bu Guru," jawab Tika. Terlihat Rosa tak mendengarkan nasehat temannya. Hanya berlari kesana kemari. Bel tanda masuk berbunyi. Anak-anak berbaris rapi menuju kelas. Sebuah permainan sebagai syarat masuk kelas digelar Bu Guru. Cukup seru. Bagi anak yang belum bisa menjawab pertanyaan

Fabel 2

Kegelisahan Toma karya : Sri Endang *) Disebuah pinggiran hutan terdapat sebuah gubuk mungil. Gubuk itu milik Pak Tani. Sering sekali gubuk itu digunakan untuk menyimpan hasil panen sebelum dibawa pulang. Nah, dirumah mungil itu tinggallah kucing dengan nama Luna bersama tiga anaknya. Mereka adalah Toma, Bobi dan Tomi. Kucingnya sangat lucu. Bulunya bagus. Semasa mereka masih kecil begitu rukun. Selalu bIermain bersama. Hari demi hari Toma, Bobi dan Tomi tambah besar. Bulunya tampak berubah. Bobi dan Tomi mirip dengan Luna sang Induk. Bahkan hampir sama dengan temannya diluar sana. Nah, Toma ini memiliki bulu yang sangat berbeda. Ekornya panjang. Bulunya terlihat seperti sang raja hutan. Yaitu harimau. Ketika bermain dengan Tomi dan Bobi selalu ditinggal. Bahkan dengan temannya diluar sana, Toma dikucilkan. Mereka tak mau bermain dengan Toma. Seperti siang itu, Tomi dan Bobi bermain. Toma mengikutinya ingin bermain juga. Sesampai ditempat bermain, ternyat

FABEL

Jeko dan Jojo Karya : Sri Endang P Jeko adalah ayam jantan dengan bulu yang mengkilat dan indah. Si Jeko merupakan ayam peliharaan Pak Dudung. Tiap hari Jeko selalu dirawat. Dimandikan dan tak lupa selalu diberikan tambahan vitamin. Oleh karena itu, Jeko besar dan kekar. Hari Minggu lalu adalah hari yang luar biasa. Tidak seperti biasa Jeko diajak jalan-jalan ke pasar. Jeko dimasukkan dalam tas keranjang rotan milik Pak Dudung. Tas dibawanya mengendarai sepeda motor. Kepala Jeko melongok keluar. Terlihat Jeko amat senang. kepalanya tengak tengok kekanan dan kekiri menikmati perjalanan. Tak sampai siang, Pak Dudung dan Jeko sudah pulang. Hari itu Jeko tampak murung. Wajahnya marah.Sebabnya Pak Dudung membawa Jojo ke rumah. Jojo yaitu ayam jantan keturunan. Badannya tidak kalah besar. Bulunya hitam legam. Jojo lebih penurut. Jeko merasa cemburu dengan Jojo. Takut kehilangan makanan dan perhatian. Suatu hari, Jeko dan Jojo dilepaskan dari kandangnya. Jojo bahagia sekali. Sayap

Tambah Ilmu

ANTARA UJIAN DAN 'ISTIDRAJ Kenapa ada orang baik tapi hidupnya banyak kesulitan, di sisi lain orang yang ahli maksiat hidupnya secara umum lancar jaya? Jawabnya, Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam saja orang yang paling bertaqwa, paling shalih, paling sempurna, ternyata hidupnya tidak selalu mulus dan selalu penuh kenikmatan. Ternyata beliau pun dicoba, istrinya meninggal duluan anaknya meninggal duluan, diganggu orang, dicela orang, dikejar-kejar orang kafir, mesti hijrah, dikhianati, dilukai, dll. Bahkan dalam hadits disebutkan bahwa orang yang paling berat cobaannya adalah para Nabi, kemudian yang semisal mereka, kemudian yang semisal mereka. (HR. Tirmidzi, Al Hakim, shahih). Maka bagaimana lagi dengan kita? Yang jauh dari kesempurnaan dan keshalihan. Apakah kita malah merasa layak dapat kenikmatan terus menerus dan tidak diuji? Allah berfirman: أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ "Apakah manusia mengira mer