Strtategi Menangkal Hoaks
Kegiatan guru motivator literasi digital sore ini berlangsung mulai pukul 16.00-18.00 WIB. Pertemuan yang kelima ini, ibertepatan dengan hari pahlawan 10 Nopember.
Materi yang disajikan adalah strategi menangkal hoaks.
Sebagai narasumbernya, Ibu Heni Mulyati, M.Pd. Beliau lahir di Cilacap, 11 Januari 1982, menamatkan pendidikan S1 dan S2 dari UNJ pada bidang bimbingan dan konseling dengan IPK 3,83 dan 3,71 .
Moderator Bpk Muladi menyampaikan agenda acara, yaitu
1. Pembukaan
2. Penyajian mayeri
3. Tanya jawab
4. Penutup
Kegiatan dibuka dengan basmalah.
Ringkasan materi oleh narasumber
Kehadiran tehnologi digital disatu sisi banyak memberikan kebermanfaatan dalam berbagai sektor kehidupan. Kemajuan didunia industri digital telah membawahi peradapan manusia berkembang pesat.
Informasi dengan mudahnya dapat diakses oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. Informasi bukan barang langka. Dulu , akses terhadap informasi tertentu hanya milik orang-orang tertentu. Informasi menjadi barang berharga.
Sekarang terbalik, informasi demikian terbuka, siapa saja bisa memperoleh informasi dengan mudah. Namun tantangannya, tidak semua informasi yang tersedia adalah informasi yang benar.
Informasi hoaks sangat berbahaya. Dapat menciptakan perpecahan, menurunkan reputasi seseorang, menimbulkan opini negatif, keraguan terhadap fakta (mengaburkan fakta), dan sangat merugikan masyarakat. Oleh sebab itu, kita harus berusaha menghindarkan diri dari informasi hoaks.
Perkembangan Era Digital
Jika bernostalgia ke era dimana internet belum ditemukan, maka informasi saat itu sangat terbatas. Hanya ada TV, radio, dan koran cetak.
Dan bila ingin telepon harus antri di wartel atau telepon umum yang gunakan koin.
Jika berkirim surat lewat pak pos harus menunggu berhari-hari balasannya.
Kini, semua berubah. Siapa pun bisa menjadi pembuat, penyebar, dan pengguna informasi.
Saluran TV apa pun ada di genggaman. Bahkan banyak juga sosok-sosok yang menjadi milyarder karena mempunyai channel Youtube sendiri.
Ada beberapa situasi terkait banjirnya informasi, yaitu
1. Era post truth
Ditandai dengan ketika suatu faktadiberikan seseorang cenderung tidak menerimanya. Hal ini karena emosi yang dominan dan keyakinan pribadi.
2. Matinya kepakaran
Ini sitiasi yang hatus diwaspai. Banyak orang memberikan gagasan namun bukan ahli dibidangnya
3. Filter bubble dan echo chamber
Ada hal lain yang perlu kita sadari, kita semua berada di gelembung-gelembung kelompok informasi. Misal, saya akan memblokir orang yang tidak sesuai dengan ide dan pemikiran saya. Dampaknya lingkaran kita terbatas pada orang-orang yang satu ide
Apa itu hoaks?
Adalah informasi yang tidak benar tapi dibuat seolah-olah benar.
Beberapa alasan bahwa masih banyak yang percaya hoaks karena :
1. Kemampuan liyerasi digital dan berpir kritis belum merata.
2. Polarisasi masyarakat
3. Belum cakap memilah informasi dan minimnya kemampuan cakap fakta.
Ciri Informasi hoaks.
* Sumber informasi tidak jelas.
* Membangkitkan emosi
* Kelihatan ilmiah namun salah
* Sembunyikan fakta
* Minta diviralkan
Dampak adanya hoaks
* akan timbul perpecahan
* timbul saling curiga diantara kita
/ muncul kebingungan membedakan mana yang hoaks dan benar
Beberapa cara cepat periksa fakta:
* Gunakan google reverse image/google image untuk cek unggahan foto
* Cek pada media yang kredibel (anggota dewan pers)
* Cek pada situs pencari fakta seperti :www.turnbackhoax.id atauwww.cekfakta.com
* Gabung di grup FB : Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax (FAFHH)
* Instal aplikasi Hoax Buster Tools dari Mafindo. Cek pada kalimasada (WA Mafindo) atau chatbox untuk fungsi sejenis.
Akhirmya kegiatan ditutup dengan ajakan "bijaklah gunakan digital, apa yang kita unggah akan tinggalkan rekam jejak digital. Periksa faktanya, jika valid dan bermanfaat baru sebarjan".
BalasHapusLuar biasa... Bunda, blog warna warni mantap
Tulisannya besar-besar, enak sekali membacanya sangat jelas.
BalasHapusIsi resume juga simple mengalir sesuai kebutuhan bukan memaksakan semua untuk dimasukkan. Mantaapp, terimakasih