Gigi Puti Sakit
Karya : Sri Endang *)
Hari itu sangat cerah. Matahari pagi sudah terasa panas. Seperti biasa rombongan tikus pergi keluar cukup ramai. Embun pagi sudah tak terlihat. Apalagi kabut. semua sudah sirna
Disetiap jalan yang ada hanyalah gerombolan tikus hendak pergi mencari makanan. Tak ketinggalan sitikus berwarna putih yang bernama Puti berangkat juga. Di sepanjang jalan terdengar berbagai cerita darinya. Puti paling banyak bercerita. Puti juga terlihat sudah membawa bekal.
Sesampai disebuah lahan tanaman kacang milik Pak Tani, segera mereka berlari memgemdap-endap.
Takut pak tani sudah berada di sawah. Popi dan Puti masih santai saja. Sementara Puti meletakkan bekalnya . Segera Puti pergi. Tiba-tiba Puti kembali ke dekat bekal yang ditinggal. Puti menikmati bekalnya. Sampai tak melihat ada teman yang mengintipnya.
Puti hanya membagi bekalnya dengan Popi. Bekalnya berupa permen. Tak lupa popi ucapkan trrima kasih. Mereka berdua asyik menikmati permen. Mencari makanan dilahan pak tani tak dilakukan.
Puti memnagi belmya dengan popo hanya sedikit saja. Terlihat bekal masih banyak . Dan sebanyak itu juga dihabiskan sendiri. Popi sobat Puti mengingatkan. "Puti... kalau makan permen nggak boleh sebanyak itu lho....", kata Popi.
"Biarin!. aku suka sekali permen kok", kata Puti.
"Tapi kamu bisa sakit, kalau terlalu banyak", jawab Popi.
Daran dari kawannya tak digubrisnya. Puti selalu makan permen hingga habis. Makannya cukup banyak.
Keesokan harinya, Puti datang kesekolah tak membawa bekal. Tapi Puti bercerita pada teman-temannya uang sakunya cukup banyak. Puti ingin membelikannya semua dengan permen. Lagi-lagi nasehat tak didengarkannya.
Yakin Karya : Sri Endang P Adalah sebuah harapan Sukses yang sesungguhnya Antara dunia akhirat Impian sebagai cambuk Teronggok ambisi syahdu Usaha, doa dijalani Apapun sepenuh hati Dialah Maha Kuasa Angan pasti digenggamnya *) 01/01/2022
Komentar
Posting Komentar