Kerinduan
Pagi itu, aku masih minum teh bersama. Sempat juga aku membuka sebuah jeruk yang kami makan berdua. Wajahnya tak terlihat tanda apapun. Tak banyak juga obrolan kami. Setelah cerita ingin pergi sebentar. Hanya kata pesan darinya, "Hati-hati ya." Hatiku juga tak ada firasat apapun.
Matahari belum sampai diatas ubun-ubun. Terdengarlah dering telpon genggam ku. Namun setiap akan kuangkat selalu terputus. Hingga terkirimlah sebuah pesan melalui whatshap. Bagai disambar petir disiang hari. Aku baca pesan itu. Badan menjadi lemas tak berdaya. Berulang-ulang aku baca pesan itu. Rasa tidak percaya menghantuiku.
Saudaraku yang sekaligus sahabatku berbagi suka dan duka telah dipanggil Allah. Derai air mataku tak bisa kubendung. Rasa sedih ditinggal untuk selama-lamanya. Kini, kerinduan itu kembali muncul di benakku. Hanya doa yang bisa kukirimkan untukmu, saudaraku. Semoga kau ditempatkan disisiNya disinggasana yang mulia. Tentu juga diampuni segala dosa dan diterima amal ibadahmu
Yakin Karya : Sri Endang P Adalah sebuah harapan Sukses yang sesungguhnya Antara dunia akhirat Impian sebagai cambuk Teronggok ambisi syahdu Usaha, doa dijalani Apapun sepenuh hati Dialah Maha Kuasa Angan pasti digenggamnya *) 01/01/2022
Komentar
Posting Komentar