Langsung ke konten utama

FABEL

Jeko dan Jojo Karya : Sri Endang P Jeko adalah ayam jantan dengan bulu yang mengkilat dan indah. Si Jeko merupakan ayam peliharaan Pak Dudung. Tiap hari Jeko selalu dirawat. Dimandikan dan tak lupa selalu diberikan tambahan vitamin. Oleh karena itu, Jeko besar dan kekar. Hari Minggu lalu adalah hari yang luar biasa. Tidak seperti biasa Jeko diajak jalan-jalan ke pasar. Jeko dimasukkan dalam tas keranjang rotan milik Pak Dudung. Tas dibawanya mengendarai sepeda motor. Kepala Jeko melongok keluar. Terlihat Jeko amat senang. kepalanya tengak tengok kekanan dan kekiri menikmati perjalanan. Tak sampai siang, Pak Dudung dan Jeko sudah pulang. Hari itu Jeko tampak murung. Wajahnya marah.Sebabnya Pak Dudung membawa Jojo ke rumah. Jojo yaitu ayam jantan keturunan. Badannya tidak kalah besar. Bulunya hitam legam. Jojo lebih penurut. Jeko merasa cemburu dengan Jojo. Takut kehilangan makanan dan perhatian. Suatu hari, Jeko dan Jojo dilepaskan dari kandangnya. Jojo bahagia sekali. Sayapnya dikibas-kibas berkeliling halaman. Suara kokoknya tak henti-henti, tanda senang. Jeko tak mau kalah. Jeko ikut bersuara lebih keras dan berulang kali. Hingga kokok ayam Jeko terdengar serak. Jojo dan jeko di lokasi yang berdekatan. Tiba-tiba Bulu leher Jeko berdiri. Sorot matanya menantang. Dan secepat kilat Jeko menyerang Jojo. Sementara Jojo yang tidak sadar akan diserang. Jojo pun terkapar. Kemudian bangkit lagi dan lari terbirit-birit ketakutan. Jojo menyelinap di dalam kandangnya. Serangan Jeko membuat Jojo takut. Apalagi luka karena jalu Jeko membuat kepalanya dan bagian mata kirinya cidera. Sore itu, Pak Dudung memberi makan ayam kesayangannya. Tempat makannya bersama. Diantaranya tidak ada perbedaan kotak makan. Nah, kembali Jeko berulah. Jeko menyerang Jojo. Kali ini Jojo bisa menghindar. Tapi, akibatnya Jojo tidal bisa makan. Semua makanan dihabiskan Jeko. Jojo merasa lapar. Dia berputar di sekitar kandang mencari makanan. "Yah, barangkali ada cacing yang bisa kumakan." pikir Jojo. Tak disangka Jeko mengkutinya. Ternyata Jeko masih lapar. Ia juga mengincar makanan punya Jojo. kembali Jojo bergumam, " Dasar rakus". Di pojok tanah berumput terlihat segumpal makanan. Jojo buru-buru mendekati. Ternyata Jeko lebih cepat menyambarnya. Segera Ia menggondol makanan itu ke tempat menjauh. Jojo mengikuti. Hingga makanan itu dijatuhkan dari paruhnya. Jojo sempat mengamati makanan itu. Yang dikira cacing ternyata seikat karet. Namun Jeko tak memperhatikan teliti. Dengan rakus ia melahabnya. Ketika Jeko mematuk makanan itu Jojo berteriak, "Jangan dimakan teman. Berhenti". Jeko tak menggubris. Niat Jojo ingin mengingatkan Jeko bahwa yang ia patuk adalah karet. Itu bahaya bagi ayam. karena bisa mematikan. Namun tiba-tiba berhenti mematuk makanan. Pandangannya tertuju pada Jojo. Sementara Jojo semakin cemas. Jeko sudah menelan karet itu. Kembali Jojo mengingatkan Jeko kembali." Hei, sobat. Jangan buru-buru menelan makanan. Coba perhatikan dulu dengan baik!", kata Jojo Jeko segera sadar. Ia benar- benar melaksanakan pesan Jojo. Karet itu segera ditinggalkan. Jeko mendekati Jojo. "Terima kasih, kawan. Kau telah mengingatkan," bisik Jeko. " Aku juga minta maaf, ya. Aku sudah jahat samu kamu. Maukah kamu memaafkan aku," pinta Jeko "Oke, baiklah. Aku sudah memaafkan kamu," jawab Jojo Jeko dan Jojo bersalaman. Mereka bersahabat. Jeko berpikir, ternyata memiliki sahabat sungguh menyenangkan. Dia bisa mengingatkan bila ada bahaya yang mengancam.*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Kurikulum Operasional Sekolah

MENGENAL KURIKULUM OPERASIONAL SEKOLAH (By Sriendang) Tahapan  umum untuk bagian merancang kurikulum operasional pada dokumen panduan tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka mencakup beberapa hal berikut: 1. Analisis Kebutuhan:  Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui apa yang dibutuhkan oleh peserta didik dan masyarakat serta apa yang diharapkan oleh stakeholder. Analisis ini mencakup aspek kebutuhan intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik 2.Penyusunan tujuan Pembelajaran:  Tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur harus disusun agar memudahkan evaluasi dan pengukuran hasil belajar peserta didik 3, Penyusunan Struktur Kurikulum:  Struktur kurikulum harus disusun dengan mempertimbangkan keterampilan, pengetahuan, dan nilai-nilai yang perlu dikuasai peserta didik. Struktur kurikulum harus memperhitungkan kebutuhan belajar peserta didik dan panduan yang ditetapkan oleh lembaga pemerintah. 4. Penyusunan Materi Pembelajaran:  Materi pembelajaran yang relevan dan s

Tantangan Menulis ke-9

Belajar Sabar   Dalam kehidupan manusia pastilah akan berjumpa banyak hal yang tidak sesuai harapan. Dengan kata lain adalah menemui berbagai rintangan yang menghalangi jalan. Perjalanan hidup tak semulus impian Namun tetap harus sabar Nah, inilah yang harus diingat sebagai bekal hidup. Sabar, sabar dan sabar.  Sabar adalah menahan emosi dan keinginan, serta bertahan dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh. Sabar merupakan kemampuan mengendalikan diri yang juga dipandang sebagai sikap yang mempunyai nilai tinggi dan mencerminkan kekokohan jiwa orang yang memilikinya.  Pelajaran tentang sabar diperroleh hari ini. Keinginan untuk menjenguk anak yang tinggal jauh dari rumah karena menuntut ilmu, kandas. Dalam rencana dan angan, akan pergi. Bayangan bersua dan melepas rindu tergambar. Tapi ternyata tidak sesuai impian. Semua karena bebagai alibi. Dan alasan pun dapat diterima. Kegiatan yang bersamaan, sopir tidak bisa mengantar, hari hujan lebat dan lain sebagainya. Keputusan yang diam

Tantangan Menulis

Refreshing Warga Sekolah   Hari masih pagi. Matahari tertutup awan tebal. Hingga suasana tampak syahdu. Lingkungan sekolah sudah sepi.  Agenda penerimaan raport akhir tahun telah usai. Kembali suasana sekolah sepi dan sunyi. Apalagi beberapa warga sekolah bersiap mengadakan resfreshing akhir tahun. Tujuannya ke pantai. Mana lagi tempat terdekat, kalau bukan pantai selatan. Yah, pantai selatan adalah posisi terdekat dengan lokasi sekolah.  Keputusan yang diambil, refreshing ke pantai. Banyak warga sekolah ikut serta. Kami berangkat bersama. Perjalanan cukup seru. Hatiku saja yang tak nyaman dalam perjalanan. Penyebabnya karena aku belum ijin langsung dengan keluargaku walaupun mesti diperbolehkan ikut serta.   Sampailah dipantai. Tampak teman-teman langsung menuju ke pantai. Mereka bermain air. Senang melihat wajah ceria mereka. Sementara gulung-gulung ombak terlihat elok . Bagai gulungan benda besar di papan yang luas. Suara gemuruh ombak mengalahkan suara apapun. Angin sepoi-sepoi