Kekuatan Doa
Cuaca begitu gerah. Lumayan panas. Seperti suasana hati siang ini.
Syukur ke hadirat sang pencipta, meski sikon kurang mendukung semua kegiatan dipermudah. Lancar adalah harapan. Dan sesuai keinginan.
Walau impian tak selamanya bisa tercapai.
Yah, ada beberapa hal yang harus kuselesaikan sendiri. Entah karena kelupaan salah satu oknum atau disengaja. Akhirnya harus tetap berbaik sangka saja.
Kekecewaan pada satu masalah harus ditambah masalah yang lain. Yah, memang problem selalu menyertai setiap manusia. Harus menjalani dengan sabar dan ikhlas.
Sebaiknya bila kecewa tetap harus sabar.
Jangan marah yang tak beralasan. Akhirnya diri ini sebagai korban. Seperti inilah yang kualami. Ketika seseorang merasa dirinya kecewa, janganlah melampiaskan kekesalan pada setiap orang. Apa akibatnya?. Yah, membuat sakit hati.
Nah, problem yang lain timbul. Terus dan terus ada. Itulah kehidupan. Harapannya akan ada perubahan lebih baik. Bagaimana bila tak sesuai harapan?
Sekali lagi syukur tak terhingga.
Sebuah nasehat yang datang. Beliau yang sering memberikan tausiyah padaku. Mengingatkan tentang sebuah kesabaran. Sepenggal nasehatnya berikut ini.
Perubahan itu nggak sesederhana seperti simsalabim. Butuh kesabaran. sebagai contoh, perisyiwa ketika menjadi penasehat Spiritual seorang gadis. Sejak ia kelas 2 SMA, lalu ia nikah dan punya anak. Lalu cerai. Lalu jadi Isteri kedua dan punya anak. Nah, butuh jangka waktu yang cukup lama.
Dengan demikian sebuah usaha untuk mengubah kebiasaan menjadi lebih baik tidak secepat kilat. Hal yang dibutuhkan adalah kesabaran. Setelah melewati beberapa ikhtiar, doa yang tiada henti dipanjatkan sebagai pungkasannya. Dengan bantuan dan ridho Sang Penguasa impian dan harapan menjadi lebih baik mampu digenggam.
Komentar
Posting Komentar