Pasar Tiban
Minggu di bulan Juli terdapat moment yang sangat penting bagi masyarakat di kampungku. Cuaca mulai pagi hari sangat cerah. Kesibukan dan keramaian di sepanjang jalan depan balai desa menjadi ramai. Penjual peserta tiban menata dagangangannya.
Agenda hari itu adalah pasar Tiban.
Pasar tiban atau bazar adalah pasar tradisional yang berlangsung di tempat terbuka dan biasanya mengambil lokasi yang tidak menganggu kegiatan ekonomi yang sudah ada (Pujiastuti, 2002).
Kegiatan ini berlangsung di taman Desa. Dekat dengan balai desa. Pesertanya adalah masyarakat di seluruh desa. Mereka membuka bermacam kedai yang menjajakan beraneka ragam makanan. Barang yang dijual kebanyakan potensi yang ada di desa. Penduduk juga banyak yang berkreasi dengan berbagai jenis makanan.
Pembukaan pasar Tiban sekitar pukul delapan pagi. Meski pasar tuban belum dibuka pengunjung berdatangan. Secara kebetylan acara hari ini padat. Pagi hari ada kwgiatan senam bersama. Siangnya penampikan kesenian tradisional berupa Jathilan.
Cukup ramai suasana pasar tiban hari Minggu ini.
Sambil mengikuti senam pagi, bisa melihat beragam jajanan tradisional yang dijajakan. Yah, sekalian ikut serta meramaikan acara Pasar Tiban.
Nah, matahari semakin panas. Dan ternyata pengunjung luar biasa hebat. Sangat amat banyak. Lokasi pasar tiban berjubel pengunjung. Yah, memang selama beberapa tahun karena pandemi tak pernah ada keramaian. Ini pertama kali ada kerumunan dan hiburan. Sehingga tampak sekali penduduk sudah sangat kangen hiburan.
Dengan demikian pasar tiban di desaku ini banyak manfaarnya. Menambah pemasukan warga sehingga roda kegiatan ekonomi semakin baik. Sebagai salah satu hiburan warga yang sudah cukup lama harus tinggal dirumah saja karena pandemi. Dan satu lagi bahwa pasar tiban mampu menibgkatkan hubungan ketjasama sedama warga sehingan hubungan yang terjalin semakin erat.
Komentar
Posting Komentar