Langsung ke konten utama
Belajar Menulis Gelombang 9


Pertemuan 27 :  Jumat, 15 Mei 2020
Waktu               : Pukul 13.00 – 15.00 WIB
Pemateri.          :  Om Jay
Tema.                :  Ketika Bukumu Ditolak Penerbit
Peresume.        : Sri Endang P
   ( sriendang485.blogspo.com )

Sore ini OmJay sebagai narasumber pengganti. Beliau menggantikan  Bpk Edi Arham yang mendadak tidak bisa hadi karena kepentingan rapat yang tidak bisa ditinggalkan.

Pantang Menyerah

Sedih rasanya bila buku yang kita tulis ditolak oleh penerbit. Pernah merasakannya. Makan tak enak, tidurpun tak nyenyak. Sakitnya tuh di sini! (sambil mengelus dada) hahaha. Lebih baik sakit gigi daripada sakit hati ini, hihi

Namun perlu anda ketahui. Harus selalu pantang menyerah. Ketika naskah buku ditolak para penerbit mayor, tidak boleh putus asa.  Menerimanya dengan lapang dada. Menerimanya dengan senyuman meskipun terasa pahit.

Berkali kita gagal lekas bangkit dan cari akal. Berkali kita jatuh lekas berdiri jangan mengeluh. Jadilah guru tangguh berhati cahaya. Kegagalan adalah awal dari sukses yang tertunda. Gembirakan dirimu dengan terus belajar kepada orang-orang yang telah sukses menerbitkan bukunya.

Perbaiki tulisan. Kemudian dibaca kembali. Beberapa teman yang dipercaya , diminta untuk memberikan masukan. Hasilnya buku  menjadi lebih baik dari sebelumnya dan lebih enak untuk dibaca. Sakit hati ini terasa terobati.

Ibarat seorang mahasiswa S1 yang skripsinya dipermak habis sama dosen pembimbingnya. Ibarat mahasiswa S2 yang tesisnya ditolak promotornya dan ibarat mahasiswa S3 yang ditolak proposal desertasinya.

Berterima kasih kepada para penerbit yang sudah menolak buku yang disusun.  Dengan begitu buku yang disusun menjadi layak jual. Coba kalau seandainya naskah buku langsung diterima, pasti banyak yang tidak laku karena isinya kurang menarik hati pembaca. Buku  terbit tapi tidak banyak pembelinya, karena bukunya tidak menarik hati pembaca.

Jadi banyak belajar semenjak buku ditolak penerbit mayor. Perbaiki dan terus perbaiki sehingga naskah buku menjadi lebih enak dibaca. Butuh waktu lama mengerjakannya. Pantang menyerah. Harus belajar dari penolakan. Pergi ke toko buku dan membaca buku-buku best seller. Dari sanalah akhirnya tahu rahasia buku mereka laris dibaca pembaca.

Saat itu semakin menggebu-gebu semangatnya. Ibarat perahu yang sudah berlayar tentu pantang untuk kembali ke pelabuhan. Jalan terus sampai tujuan walaupun akan banyak ombak besar menghadang. Tidak ada nahkoda ulung yang tidak melalui lautan yang berombak ganas. Justru disitulah keahliannya teruji.

Sesi Tanya Jawab

Apa dasar alasan penerbit menolak tulisan yg kita ingin kita berikan

Dasarnya karena tulisan kita kurang sesuai dengan standart penerbit, dan biasanya calon penulis baru begitu sangat menggebu gebu dan sangat yakin bukunya akan laku. Rasa percaya diri itu dibangun mlalui proses terus menerus, dan jatuh bangun. Seperti anda belajar sepeda, awalnya agak susah naik sepeda. tapi kalau sdh bisa mah enak enak saja, hehehe


Bagaimana cara menerbitkan buku dari kumpulan resume yg telah kita buat? Sy ingin menerbitkannya, tp bgm caranya? Ditawarkam kpd siapa? 

Segera kumpulkan dari pertemuan pertama sampai terkhir, gabung dalam satu file. kemudian lihat buku-buku yang sdh diterbitkan penerbit andi, kemudian tawarkan ke penerbit andi yogya

Bagaimana usaha punulis pemula menggunakan penerbit minor?


Banyak loh buku yg laris diterbitkan dibeli banyak orang dari penerbit indi, contohnya buku saya sendiri ada yg diterbitkan penerbit indie, bahkan bukunya belum terbita saja sdh banyak yg pesan, caranya banyak belajar ilmu marketing

Kalau menerbitkan buku di penerbit indie dg biaya sendiri apakah ada fasilitas layout buku layaknya buku yg diterbitkan di penerbit mayor.  

ada, tapi kita perlu keluar uang, kalau di penerbit mayor kita tinggal terima beres. Bahkan cover dan layoutnya sangat menarik sekali, sehingga banyak orang yang beli bukunya

Bagaimana kalau tulisan kita ditolak terus terusan sama penerbit karena tidak cocok dgn selera pasaran dan kurang menarik umpamanya.

perbaiki dan terus perbaik sampai akhirnya buku kita diterima oleh penerbit, itu yg saya lakukan, dan tdk pernah putus asa

jika nanti kita mau mengumpulkan tulisan2 dari setiap pertemuan sekarang kemudian mau dibukukan. Apakah tulisan2 kita itu nanti langsung dikirim atau bagaimana ?

Tulisan anda nanti silahkan dirajut dalam satu file naskah buku. File yg dikirimkan ke omjay adalah tabungan anda bahwa tugas sdh dikerjakan dgn baik dan utk keperluan pengiriman sertifikat bila naskah bukunya sdh jadi

Kesimpulan :

Ketika bukumu ditolak penerbit, teruslah menulis dan jangan berhenti menulis. Ketika engkau terus menulis, maka tulisanmu akan semakin tajam dan nendang. Pasti tulisanmu akan layak jual. Pasti tulisanmu akan banyak dibaca orang. Aha kuncinya satu mau belajar dan pantang menyerah.

Perbaiki dan terus perbaiki sehingga penerbit mayor mau menerbitkan bukumu tanpa kamu keluar uang satu senpun. Kamupun tersenyum ketika royalti bukumu mencapai angka yang fantastis. Puluhan bahkan ratusan juta rupiah kamu dapatkan bila bukumu laku keras. Seperti royalty buku yang kami terima saat ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resume Kelola Jejak Digital Dengan Baik

Kelola Jejak Digital Dengan Baik  Program guru motivator literasi digital (GMLD) grup 2 pada pertemuan kedua, hari Rabu 3 Nopember 2021. Waktu pukul 16.00 - 18.00.  Narasumber sore ini adalah Bapak Bpk Drs. Dedi Dwitagama, M.Si. Sosial media tentang beliau adalah  IG @dwitagama, dan blog di https://dedidwitagama.wordpress.com/  dan https://trainerkita.wordpress.com/   Moderatornya Ibu Helwiyah. Diawali dengan doa. Harapannya kegiatan dapat berjalan lancar.  Agenda kegiatan sore ini adalah  1. Pembukaan  2. Interaksi tanya jawab 3. Penutup  Dari interaksi tanya jawab maka dapat dirangkum sebagai berikut :  Apa arti dari jejak digital?  Jejak digital adalah jejak data yang diperoleh ketika seseorang menggunakan internet. Jejak digital bisa berasal dari unggahan foto, aktivitas berbagi pesan, aktivitas perbankan, meninggalkan komentar, dll.  Pentingkah dengan jejak digital? Seseorang memiliki beberapa karya beru...

Membangun Digital Space Yang Aman Untuk Anak

Membangun Digital Space Yang Aman Untuk Anak Pertemuan I program guru motivator literasi digital sore ini diiringi guyuran hujan yang cukup lebat. Alhamdulillah sinyal cuup bersahabat. Sehingga twtap bisa mengikuti dengan baik. Narasumber sore hari ini adalah Om Jay. Seorang guru blogger Indonesia yang sangat menginspirasi banyak orang di seluruh Indonesia. Beliau sebagai Sekjen Ikatan Guru TIK PGRI dan juga founder kelas menulis dan bicara. "Marilah kita mulai masuk", ajak Om Jay. Sebelum terdapat 4 hal yang haris dikuasai dalam literasi digital, yaitu kecakapan digital, budaya digital, etika digital dan keamanan digital. Kecakapan digital merupakan kemampuan individu dalam mengetahui, memahami dan mengginakan perangkas keras dan lunak dalam TIK. Budaya digital adalah kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan bhinneka tunggal ika dalam kehidupan sehari-hari. Etika digital adalah kemampua...

Menyalurkan Hobi di Platform Digital

Menyalurkan Hobi di Platform Digital Pertemuan ke tujuh kegiatan guru motivator literasi digital, tanggal 15 Nopember 2021 berlangsung dari pukul 16.00-18.00. Pelaksanaan dengan menggunakan aplikasi Whatshap (WA). Tak lupa ucapkan rasa syukur karena  sinyal tetap bersahabat. Sehingga meski diiringi guyuran hujan, semua materi dari narasumber bisa lancar diterima. Moderator acara sore ini adalah Ibu Rosminiyati. Disampaikan bahwa narasumbernya adalah Ibu Rita Wati, S.Kom. Beliau merupakan guru di SMP Negeri 2 Mendoyo Kab.Jembrana Bali.  Seperti biasa, kuliah sore ini dibagi menjadi 4 sesi: * Pembukaan * Penjabaran materi * Sesi Tanya Jawab * Penutup  Selanjutnya moderator membuka agenda dengan berdoa. Tentang Narasumber Terlahir dengan nama Rita Wati di Tanjung Pinang pada tahun 1402 Hijriyah dari orang tua berdarah minang.  Memiliki hobi membaca terkhusus buku-buku cerita sejak kecil. Masa kecil hingga remaja penulis habiskan di Tanjung Pinang Kepulauan Riau kemudi...