Langsung ke konten utama
Menulis Cepat dan Tepat di Media Daring dan Luring

Pertemuan  ke :  9 (sembilan)
Tanggal.            : Senin,20 April 2020
Waktu                : 19.00 – 21.00 WIB
Pemateri.          : Bapak Catur Oktavian
Resummer.       : sriendang485.bogspot.com

Setelah libur dua hari, pelatihan menulis on line dibuka kembali. Ilmu cara menulis dari berbagai narasumber sangat hebat dan menarik bisa diserap. Semoga semangat untuk bisa mencipta sebuah buku segera terwujud.

Narasumber malam ini adalah Beliau Bpk Catur Oktavian, yang malam ini disepakati dengan memanggil Om Catur.

Sesi pertama berupa paparan narasumber, yang pada intinya tertulis dibawah ini:

Rasa takut dan malas adalah 2 musuh utama yang harus kita kalahkan agar dapat memulai menulis cepat dan tepat di media massa luring atau  daring.  Takut tulisannya jelek, takut dicela, takut tulisannya sudah basi, dan takut  lainnya. Ini yang menghambat kita dalam memulai sebuah tulisan. Seorang penulis yang baik biasanya adalah pengamat dan pencatat yang baik. Karena terbiasa mencatat apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan, kemudian dituangkan menjadi sebuah tulisan, maka seorang penulis akan menulis meski tidak membawa alat perekam, alat tulis, maupun laptop.

Mencatat di benaknya dapat dilakukan di mana saja. Di kantin, di kantor, di kafe, bahkan ketika di atas motor yang sedang dikendarainya atau di balik kemudi mobil yang sedang disetirnya. Setiap penulis yang baik tentu tidak membutuhkan “mood”. Tidak ada alasan tidak menulis, karena tidak ada mood. Mood harus disingkirkan dari benak, jika menghambat kerja otak dalam menulis. Bayangkan Anda seorang yang bekerja menghasilkan tulisan seperti wartawan, kolumnis, dan redaktur majalah. Jika mereka bekerja mengandalkan mood, tentu karirnya akan tamat seketika.

Isaac Asimov, seorang penulis fiksi ilmiah yang memiliki reputasi bagus, mengakui bahwa cara ia menulis adalah “simpel dan apa adanya”.

Menulis hal yang aktual dan sesuai dengan gaya selingkung media yang akan dituju, menjadi kunci sebuah tulisan diterbitkan
Seperti dikatakan asimov tadi, seorang penulis yang baik, maka ia dapat menulis dengan cepat. Perlu diingat, bahwa setiap orang yang mampu mengerjakan sesuatu dengan baik, maka ia dapat melakukan lebih cepat dibandingkan orang yang tidak bekerja secara baik.

Menulis adalah sebuah kecakapan atau keterampilan. Bila  menguasai secara detail pengerjaan tulis menulis, maka kecakapan itu akan berbanding lurus dengan kecepatan pengerjaan. Menulislah dengan simpel dan apa adanya mengandung maksud, jadilah dirimu sendiri ketika menulis.

Bagaimana caranya menemukan gaya atau menjadi diri sendiri ketika menulis? Tentu dengan perbanyak menulis dan membaca untuk mempelajari gaya tulisan orang lain atau copy the master Noted: Jangan paksakan diri dengan menulis sesuatu yang berlebihan di luar gaya yang dimiliki. .Mulailah menulis dari sesuatu yang disuka. Kalau suka traveling, tuliskan kisah perjalanan. Tentu  akan lebih mudah menuliskan sesuatu yang disukai.

Satu yang membuat seseorang tidak mampu menghasilkan tulisan yang baik adalah karena mencoba memasukkan kata atau kalimat yang membuat pembaca tidak paham pesan apa yang dimaksud dalam tulisan itu. Jika menulis dengan kalimat yang tidak simpel, maka tujuan pesan kita dalam tulisan tidak tersampaikan. Bahkan hanya membuat kening pembaca berkerut.

Menulislah seperti berbicara. Ketika berbicara kepada teman, tentu tidak ada keinginan kita menggelembungkan kata atau kalimat dengan bahasa yang berlebihan. Ketika berbicara kepada orang lain, tentu sedapat mungkin menggunakan bahasa yang dapat mudah dipahami. Bagi seorang pemula, kita tidak perlu ragu menghasilkan draf tulisan yang pertama. Biarkan tulisan yang dihasilkan jelek, karena kita masih punya banyak waktu untuk memperbaiki draf tersebut.

Sesi kedua adalah tanya jawab. Karena terkendala sinyal yang kurang bagus beberapa pertanyaanpun tidak terjawab secara tuntas. Namun masih ada sekilas tanya jawab yang terangkum sebagai betikut:

") Hindari menulis dengan kalimat yang panjang dan berulang ulang maknanya.

*)  Agar tulisan menjadi penting, maka pesan dan informasi yang dibutuhkan pembaca bisa tersampaikan dengan baik dan jelas.  Mulailah dari hal yang  disukai. Kalau suka menulis karya ilmiah, maka tekuni hal ini. Kalau suka menulis artikel populer, features yang ringan, maka kerjakanlah ini.

*) Gaya Selingkung, maksudnya gaya, batasan, sesuai jati diri, penciri media itu. Sesuai dengan kebijakan redaksi masing masing. Misal, ada media yang membatasi bahwa tulisan yang akan dimuat di medianya minimal 600 kata, hurufnya times new roman, spasi 1.15, dsb.

*) Mengelola konsentrasi yang efektif adalah dengan melakukan yang disukai. Lakukan pekerjaan yang dicintai. Gairah dan fokus pada sesuatu yang disukai, cintai akan lebih tinggi dibandingkan sesuatu yang tidak disukai. Maka menulislah dari sesuatu hal kecil yang  disukai. Fokus pada sesuatu yang kita senangi, akan menambah motivasi kita lebih baik.

*) Ada beragam teknik yang dilakukan penulis. Ada yang senang memulainya dengan membuat kerangka tulisan, ada yang menuliskan kerangka seperri spider web. Ada pula penulis yang langsung menuangkan dari pikirannya ke dalam tulisan.
Namun biasanya setiap artikel memiliki kerangka. Judul, lead (pendahuluan), isi, dan penutup.

*) Dalam menulis memang ada kalanya tidak selesai langsung. Apalagi ketika writer's block itu datang. Agar tetap konsisten, maka kita dapat membaca tulisan  orang lain yang sejenis atau dari buku bacaan sebagai referensi. Sehingga ada ide-ide yang kita bisa gali lebih lanjut. Yang jelas dalam menulis dilarang keras plagiat. Mengambil begitu saja karya orang lain tanpa dicantumkan sumbernya. Ini yang dilarang. Tapi kalau mengembangkan ide dari tulisan orang lain, sah-sah saja.

*) Penulis yang baik biasanya adalah pengamat yang baik. Bagi yang suka mendengar atau kecerdasan audionya lebih, maka ketika mendengar sesuatu, maka siapkan catatan. Catat poin penting yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Atau pembicaraan direkam, kemudian barulah dituliskan.

Sekian ringkasan dari pelatihan menulis on line dengan tema menulis cepat dan Tepat di media daring dan luring. Semoga semangat menulis semakin membara.🙏



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Tiga Bait ( PUTIBA)

Yakin  Karya : Sri Endang P  Adalah sebuah harapan  Sukses yang sesungguhnya  Antara dunia akhirat   Impian sebagai cambuk  Teronggok ambisi syahdu  Usaha, doa dijalani  Apapun sepenuh hati  Dialah Maha Kuasa Angan pasti digenggamnya *) 01/01/2022

Mengenal Kurikulum Operasional Sekolah

MENGENAL KURIKULUM OPERASIONAL SEKOLAH (By Sriendang) Tahapan  umum untuk bagian merancang kurikulum operasional pada dokumen panduan tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka mencakup beberapa hal berikut: 1. Analisis Kebutuhan:  Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui apa yang dibutuhkan oleh peserta didik dan masyarakat serta apa yang diharapkan oleh stakeholder. Analisis ini mencakup aspek kebutuhan intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik 2.Penyusunan tujuan Pembelajaran:  Tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur harus disusun agar memudahkan evaluasi dan pengukuran hasil belajar peserta didik 3, Penyusunan Struktur Kurikulum:  Struktur kurikulum harus disusun dengan mempertimbangkan keterampilan, pengetahuan, dan nilai-nilai yang perlu dikuasai peserta didik. Struktur kurikulum harus memperhitungkan kebutuhan belajar peserta didik dan panduan yang ditetapkan oleh lembaga pemerintah. 4. Penyusunan Materi Pembelajaran:  Materi pembela...

Tantangan Menulis ke-12

Usir Rasa Galau   Siapa sih yang suka dengan kehidupan tidak menyenangkan? Padahal hidup tak selalu sesuai dengan harapan. Kadang sedih dan galau yang selalu mendera. Perasaan tak menentu. gelisah dan tak nyaman. Membuat tidak enak melakukan apa pun. Tidur tak nyenyak. Duduk juga betah. Pikiran melayang tak mampu dikuasai. itulah galau.  Nah, apa to galau itu? Menurut KBBI, kata “galau” bermakna sebagai pikiran yang tengah kacau. Perasaan galau dapat terjadi oleh banyak sebab.  Perasaan galau membuat tidak bersemangat. Dipaksa unruk bekerja juga membuat pekejaan tidak selesai dengan baik. Malah bisa berakibat terbengkalai. Nah, ini karena hati tak terkondisi dengan senang.   Sesungguh rasa galau bisa dikarenakan perbuatan diri sendiri atau malah berhubungan dengan orang lain. Pikiran terlalu berlebih terhadap sesuatu hal. Selalu berpikir negatif, contohnya. Memikirkan sesuatu diluar batas kemampuan.  Akhirnya banyak pikiran tidak menentu yang tidak ad...