Tantangan menulis dari OmJay
Combro
Oleh : sri endang
Siang itu matahari bersinar terang. Tiada angin yang datang. Terasa sangat gerah. Rasa panas sirna dengan hidangan es jeruk yang nikmat. Jeruk yang kupetik dikebun pagi tadi.
Saat minum es jeruk, terbayang beberapa waktu lampau makanan yang menemani minum. Yah makanan tradisional. Yang bahannya juga diambil dari kebun belakang rumah. Biasa nenek selalu rajin membuat cemilan yang mengenyangkan itu. Makanan dari ketela dengan isi sambal tempe yang cukup pedas. Combro namanya.
Diruang tengah itu, obrolan cukup hangat. Tanpa makanan, hanya cerita dan canda tawa habiskan waktu bersama. Sesekali terlontar juga tentang combro buatan nenek. Kenamgan masa lalu yang menyenangkan.
Tiba-tiba bunyi telepon genggamku berdering. Suara whatshap masuk. Segera kuambil dan kubuka. Senyum sendiri aku membukanya. Saudara dan anakpun mendekat. Senyumanku membuat meteka penasaran. Suara keras agak berteriakpun meluncur, '"O...combro!". Ketawa renyah agi lepas juga terdengar. Kemudian salah satu dari mereka berucap, "Kok temanya bisa sama ya".
Akhirnya bercerita keikutsetaanku menulis bersama Om Jay. Kubacakan juga tantangan Beliau menulis cerita tentang combro, yang kebetulan sama dengan obrolan siang itu. Dengan penuh semangat mereka meminta untuk mencoba tulis ceritanya.
Beberapa saat aku menyendiri. Kutuliskan peristiwa siang itu untuk berlatih menulis. Dengan penuh keberanian dan hasil seadanya, kukirimkan tulisanku pada guru besarnya. Semoga mendapat saran dan kritik dari Beliau.
Combro
Oleh : sri endang
Siang itu matahari bersinar terang. Tiada angin yang datang. Terasa sangat gerah. Rasa panas sirna dengan hidangan es jeruk yang nikmat. Jeruk yang kupetik dikebun pagi tadi.
Saat minum es jeruk, terbayang beberapa waktu lampau makanan yang menemani minum. Yah makanan tradisional. Yang bahannya juga diambil dari kebun belakang rumah. Biasa nenek selalu rajin membuat cemilan yang mengenyangkan itu. Makanan dari ketela dengan isi sambal tempe yang cukup pedas. Combro namanya.
Diruang tengah itu, obrolan cukup hangat. Tanpa makanan, hanya cerita dan canda tawa habiskan waktu bersama. Sesekali terlontar juga tentang combro buatan nenek. Kenamgan masa lalu yang menyenangkan.
Tiba-tiba bunyi telepon genggamku berdering. Suara whatshap masuk. Segera kuambil dan kubuka. Senyum sendiri aku membukanya. Saudara dan anakpun mendekat. Senyumanku membuat meteka penasaran. Suara keras agak berteriakpun meluncur, '"O...combro!". Ketawa renyah agi lepas juga terdengar. Kemudian salah satu dari mereka berucap, "Kok temanya bisa sama ya".
Akhirnya bercerita keikutsetaanku menulis bersama Om Jay. Kubacakan juga tantangan Beliau menulis cerita tentang combro, yang kebetulan sama dengan obrolan siang itu. Dengan penuh semangat mereka meminta untuk mencoba tulis ceritanya.
Beberapa saat aku menyendiri. Kutuliskan peristiwa siang itu untuk berlatih menulis. Dengan penuh keberanian dan hasil seadanya, kukirimkan tulisanku pada guru besarnya. Semoga mendapat saran dan kritik dari Beliau.
Komentar
Posting Komentar