Langsung ke konten utama
Karya Inovasi dan Kualitas Diri

Narasumber      : Bapak Tri Agus Cahyono
Pertemuan Ke-  :  6 ( enam)
Tanggal              : Rabu 15 April 2020
Waktu.                : 19.00 - 2100 WIB
Resummer.       : sriendang485.blogspot.com

Setelah narasumber diperkenalkan Om Jay,  berikut  cuplikan paparan inspirasinya

Alhamdulillah berkah bagi kami bisa bergabung dalam grup ini. Di sini saya sangat malu jika sebagai narasumber tentu saja Bpk./Ibu semua lebih berpengalaman dan lebih hebat dari kami. Jadi tolong anggap ini sebagai sharing pengalaman saja apa yg telah kami peroleh selama mengabdi menjadi guru. Untuk mengawali kegiatan ini marilah kita berdoa sesuai kepercayaan kita masing-masing. Silahkan

Saat ini narasumber  akan berbagi pengalaman bagaiman Beliau berhasil menjadi juara 1 Inobel dengan Judul “ Planetarium Bekam “. Dan  Tema yg di ambil untuk berbagi kali ini adalah "Karya Inovasi & Kualitas Diri"

Pada hakikatnya sebuah karya inovasi adalah puncak dari proses belajar seseorang. Sesuai taksonomi Bloom yg telah direvisi oleh Krathwool. Ada 6 tahapan berfikir kognitif

1. Mengingat (C1)
2. Memahami (C2)
3. Menerapkan (C3)
4. Menganalis (C4)
5. Mengevaluasi (C5)
6. Menciptakan (C6)

Dalam taksonomi tersebut Karya inovasi adalah sebuah tahapan puncak dari proses berfikir. Jadi ketika kita menginginkan sebuah karya inovasi yang baik, maka kita tidak boleh melewati tahapan2 tersebut.

Jangan sampai kita berinovasi tapi:
1. Tidak tahu ilmunya
2. Tidak paham maksudnya
3. Tidak pernah menggunakan
4. Tidak bisa menganalisis bagian2nya
5. Tidak bisa menilai kelebihan dan kekurangannya

Jadi intinya jika anda ingin menciptakan karya inovasi maka anda harus belajar menguasai materi keilmuan dari karya tersebut. Ketika final lomba Karya Inobel yg dinilai bukan sekedar bagaimana karya tersebut atau karya tulisnya tetapi yg paling penting dan lebih utama adalah bagaimana penciptanya/inovatornya yg akan ditelisik oleh dewan juri melalui presentasi dan tanya-jawab.Bagaimana cara kita belajar untuk meningkatkan kualitas diri dan sekaligus menciptakan sebuah karya inovasi adalah dengan bekerja. Belajar kita lakukan pada saat mengajar,cara belajar paling baik adalah dengan mengajar.

Sedangkan sesi tanya jawab dapat terangkum sebagai berikut :

Ketika kita berC1 sd C5 ada sebuah ketika puasan. Setelah kita belajar, mengingat, memahaminya, menerapkannya, menganalisisnya, kita pasti mengevaluasinya (kekurangan dan kelebihan) Disitulah rasa ketidakpuasan akan muncul, dan daya cipta kita sebagai manusia ( kreativitas) akan muncul. Nah sekarang bagaimana kita memilih bidang yg akan kita buat inovasinya.


 Kuncinya "APIK" (saya kutip dari Pak Arif Edi)
1. Asli (jangan menjiplak)
2. Perlu (benar2 dibutuhkan)
3. Inovativ
4. Konsisten

Karya inovasi kami yang mendapatkan penghargaan inobel 2016. Namanya media "Planetarium Bekam" Media ini adalah hasil dari ketidak puasan terhadap media konvensional yg selama ini kami gunakan yaitu globe. Bertahun-tahun menggunakan globe hasilnya selalu biasa-biasa saja, Anak tidak tertarik/kurang termotivasi dan prestasi belajar kurang memuaskan. Prestasi kurang lebih disebabkan kurangnya motivasi. Motivasi rendah lebih disebabkan materi bukan pada zona motivasi (jangkauan anak).Zona motivasi anak itu adalah sesuatu yg menantang namun bisa dikerjakan, Jadi jika materi terlalu sulit dan terlalu mudah maka dipastikan anak kurang termotivasi.

Ketika menggunakan globe dalam pembelajaran IPA untuk menerangkan materi pergerakan Bumi & Bulan, anak dipaksa berfikir sangat abstrak.Fungsi media ini adalah mempermudah observasi.Ketika anak memperbandingkan globe yg diperagakan dengan lampu senter dan mengakomodasikan dengan kejadian sebenarnya antara Bumi, matahari, dan bulan sangat sulit.Disinilah ketidakpuasan terhadap globe muncul, Kita analisis kelebihan dan kekurangan globe dalam menjelaskan materi tersebut

Kelebihan:
1. Model yg paling sesuai
2. Ada di sekolah
3. Mudah digunakan
4. ...dll

Kekurangan:
 Tidak bisa menampilkan bagaimana kenampakan langit dari bumi saat diperagakan. Sehingga menjadi sulit bagi anak. Maka anak akan lemah motivasinya untuk terus belajar Itu kendala yg harus diselesaikan. Nah dimana saya dapat ide? Untuk menyelesaikan masalah tersebu
Meskipun anak kelas 6 sudah mampu berfikir abstrak namun kemampuan tersebut masih terbatas.Khusus pada gerak semu atau bukan gerak sebenarnya anak sangat kesulitan untuk menerima konsep tersebut. Semisal Gerak semu harian matahari.  Kita menyampaikan ke anak bahwa gerak semu harian matahari. Matahari tidak bergerak tetapi yg bergerak adalah bumi. Ketika kita merekam video dengan kamera action cam misalnya, kita menggunakannya dalam kondisi bergerak, sedangkan obyek yang kita shot tidak bergerak, maka ketika kita memutar videonya  hasilnya benda yang kita shot kelihatan bergerak padahal aslinya tidak bergerak dan kamera merupakan alat optik yang menyerupai kinerja mata sehingga saya mempunyai ide memasang kamera pada globe sebagai pengganti mata kita. Kamera saya hubungkan ke laptop dan saya hubungkan ke proyektor (LCD) saya sorotkan ke langit- langit kelas. Maka jadilah planetarium bekam ( bekam= globe berkamera). 

Kejuaraan inobel tidak  harus ada TIKnya,  tergantung kebutuhan. Karya manual sederhana namun idenya luar biasa akan dapat melebihi karya yg berbasis TIK. Kelebihan dari sebuah karya bukanlah dari sifat modern atau tradisionalnya tetapi lebih kepada kebermanfaatan, ide, dan kemudahan untuk digunakan dan direplika oleh orang lain. Meskipun karya berbasis TIK kelihatan lebih keren tetapi sulit untuk ditiru dibuat oleh guru lain atau sulit diaplikasikan di daerah-daerah tertentu maka nilainya akan kurang.

Kendala ketika meraih inobel adalah pengendalian diri, agar tidak terjebak dalam sikap yg merugikan penilaian juri. Semisal dalam menanggapi sanggahan atau masukan juri harus hati2 dan tidak menyinggung. Membela diri dengan dengan kata2 tersembunyi agar tidak terkesan rendah diri apalagi menyalahkan diri sendiri.

Keterbatasan adalah kekuatan jadi gunakan hal tersebut untuk menjadi sebab munculnya lebih banyak ide dan meningkatkan kompetensi Kunci Inovssi:
1. Menemukan baru
2. Menyempurnakan yang lama

Minimalkan administrasi, lebih ke hal2 aplikatif dalam mengajar, ingat kita adalah guru, tugas utama kita mengajar, administrasi kebanyakan hanyalah formalitas jadi utamakan administrasi yg penting2 saja.

Karya tulisnya yg paling bagus adalah karya pengembangan (Research & design) Kalau tidak bisa lebih baik  bestpractise. Tidak perlu banyak fungsi tetapi berpengaruh dan mempunyai rentetan dalamenyelesaikan masalah.

Kesimpulan:

Dalam berinovasi jangan memikirkan masalah yg bersumber dari luar seperti lingkungan sekolah, sarana dan prasarana, dll tetapi FOKUS pada KOMPETENSI DIRI itulah yg akan memudahkan kita menemukan hal2/ide penting yg membantu keberhasilan pembelajaran. Sehingga tidak hanya inobel yg kita dapat,.. OGN akan dapat, Gupres juga akan kita dapat. Jadi tingkatkan kualitas diri untuk karya yg berkualitas. Terima kasih dan semoga bermanfaat dan mohon maaf jika ada kekilafan.









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resume Kelola Jejak Digital Dengan Baik

Kelola Jejak Digital Dengan Baik  Program guru motivator literasi digital (GMLD) grup 2 pada pertemuan kedua, hari Rabu 3 Nopember 2021. Waktu pukul 16.00 - 18.00.  Narasumber sore ini adalah Bapak Bpk Drs. Dedi Dwitagama, M.Si. Sosial media tentang beliau adalah  IG @dwitagama, dan blog di https://dedidwitagama.wordpress.com/  dan https://trainerkita.wordpress.com/   Moderatornya Ibu Helwiyah. Diawali dengan doa. Harapannya kegiatan dapat berjalan lancar.  Agenda kegiatan sore ini adalah  1. Pembukaan  2. Interaksi tanya jawab 3. Penutup  Dari interaksi tanya jawab maka dapat dirangkum sebagai berikut :  Apa arti dari jejak digital?  Jejak digital adalah jejak data yang diperoleh ketika seseorang menggunakan internet. Jejak digital bisa berasal dari unggahan foto, aktivitas berbagi pesan, aktivitas perbankan, meninggalkan komentar, dll.  Pentingkah dengan jejak digital? Seseorang memiliki beberapa karya beru...

Membangun Digital Space Yang Aman Untuk Anak

Membangun Digital Space Yang Aman Untuk Anak Pertemuan I program guru motivator literasi digital sore ini diiringi guyuran hujan yang cukup lebat. Alhamdulillah sinyal cuup bersahabat. Sehingga twtap bisa mengikuti dengan baik. Narasumber sore hari ini adalah Om Jay. Seorang guru blogger Indonesia yang sangat menginspirasi banyak orang di seluruh Indonesia. Beliau sebagai Sekjen Ikatan Guru TIK PGRI dan juga founder kelas menulis dan bicara. "Marilah kita mulai masuk", ajak Om Jay. Sebelum terdapat 4 hal yang haris dikuasai dalam literasi digital, yaitu kecakapan digital, budaya digital, etika digital dan keamanan digital. Kecakapan digital merupakan kemampuan individu dalam mengetahui, memahami dan mengginakan perangkas keras dan lunak dalam TIK. Budaya digital adalah kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan bhinneka tunggal ika dalam kehidupan sehari-hari. Etika digital adalah kemampua...

Menyalurkan Hobi di Platform Digital

Menyalurkan Hobi di Platform Digital Pertemuan ke tujuh kegiatan guru motivator literasi digital, tanggal 15 Nopember 2021 berlangsung dari pukul 16.00-18.00. Pelaksanaan dengan menggunakan aplikasi Whatshap (WA). Tak lupa ucapkan rasa syukur karena  sinyal tetap bersahabat. Sehingga meski diiringi guyuran hujan, semua materi dari narasumber bisa lancar diterima. Moderator acara sore ini adalah Ibu Rosminiyati. Disampaikan bahwa narasumbernya adalah Ibu Rita Wati, S.Kom. Beliau merupakan guru di SMP Negeri 2 Mendoyo Kab.Jembrana Bali.  Seperti biasa, kuliah sore ini dibagi menjadi 4 sesi: * Pembukaan * Penjabaran materi * Sesi Tanya Jawab * Penutup  Selanjutnya moderator membuka agenda dengan berdoa. Tentang Narasumber Terlahir dengan nama Rita Wati di Tanjung Pinang pada tahun 1402 Hijriyah dari orang tua berdarah minang.  Memiliki hobi membaca terkhusus buku-buku cerita sejak kecil. Masa kecil hingga remaja penulis habiskan di Tanjung Pinang Kepulauan Riau kemudi...