Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan
Alhamdulillah, kita panjatkan puji syukur kehadiran Allah swt, Tuhan yang maha kuasa atas segala limpahan rahmat dan karunianya kepada kita semua. Pada kesempatan ini bisa menikmati sajian materi yang sangat menarik dan bermanfaat untuk melengkapi pengetahuan dan keterampilan dalam aktivitas menulis
Narasumber hebat kita mengangkat tema 'Proofreading sebelum menerbitkan Tulisan'. Materi ini menjadi sangat penting, terutama bagi mereka yang akan menerbitkan tulisan untuk publik, apakah itu dalam bentuk artikel di koran, media online, maupun dalam bentuk buku. Tema ini akan disampaikan oleh Pak D Susanto dengan moderator Bunda Nur Dwi Yanti.
Proofreading atau kadang disebut dengan uji-baca adalah membaca ulang sebuah tulisan, tujuannya adalah untuk memeriksa apakah terdapat kesalahan dalam teks tersebut.
Dengan melakukan proofreading, kesalahan yang dimaksud di sini termasuk kesalahan penggunaan tanda baca, ejaan, konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah, hingga pemenggalan kata dapat diminimalkan.
Tugas seorang proofreader
Tugas seorang proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda baca. Seorang proofreader juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang ia uji-baca bisa diterima logika dan dipahami.
Harus dapat mengenali :
1) apakah sebuah kalimat efektif atau tidak
2) susunannya sudah tepat atau belum
3) substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak
Proofreading merupakan tahapan penulisan yang sebaiknya tidak dilewatkan.Terutama jika berniat untuk menerbitkan karya tulis untuk khalayak luas.
Setelah tulisan jadi, endapkan barang sejenak agar pikiran tidak larut dalam tulisan. Kemudian, lakukan proofreading dan bersikaplah netral. Artinya, menilai karya penulis secara objektif. Bertindaklah sebagai seorang calon pembaca.
Tata cara Proofreading:
1.Merevisi draf awal teks.
Membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan, atau menghapus seluruh bagian.
2. Merevisi penggunaan bahasa: kata, frasa, dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks.
3. Memoles kalimat
Untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. Memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.
4. Cek ejaan.
Ejaan ini merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit
- Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI
- Konsistensi nama dan ketentuannya
- Perhatikan judul bab dan penomorannya
5. Hindari kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata.
6. Kesalahan kecil lainnya
misalnya, memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya.
Demikian materi dari narasumber. Penting diingat. Tulis dulu hingga selesai. Jangan membaca sambil menulis. Dan baca dengan cermat setelaj selesai. Semangat menulis, menulis dan menulis. *)
Komentar
Posting Komentar