Langsung ke konten utama

Tantangan Menulis

Kakak datang 

 Deru mobil di tengah malam terdengar berhenti di halaman runah. Suaranya memecah keheningan malam. Tak lama kemudian terdengar salam sambil mengetuk pintu. 

 Ayah segera membuka pintu samvil menjawab salam. Sedikit keras memanggil, "Bapak!". Kami segera keluar dari kamar masing. Wow, kakak datang. Yah, kakak tinggal di Jakarta. Memang kakak jarang pulang. Kakak hidup di Jakarta bersana keluarganya. Dia sudah memiliki tiga orang anak. Malahan anaknya sudah besar dan sudah kuliah. Yang terkecil sekolah di SMP.

 Tampak Bapak memeluk sambil mengusap kepala kakak. Adikku juga mendekat. Kami saling berjabat tangan. Malam itu menjadi ramai. Seluruh anggota keluarga bangun. Berkumpul di ruang tengah. Semakin malam suasana masih riuh. Obrolan kesana kemari terdengar di ruang tengah. 

Adikku membuatkan kopi. Aroma kopi tercium menyengat. Membuat mata tak mengantuk. Cukup lama kami bercerita sambil melepas kerinduan. Kutatap jam dinding ditembok samping tempat dudukku. "Wah, sudah larut malam nih!, " batinku. 

Dan tiba-tiba ayah berkata, "Sudah malam. Ayo istirahat. Ceritanya besok lagi!", perintah ayah. Satu persatu menuruti perintahnya. Kami pergi ke kamar untuk tidur.

 Kumandang Adzan subuh terdengar. Serasa tidur baru sebentar. Hari sudah pagi. Persiapan sholat subuh. Pagi ini sholat berjamaah dimasjid. Mengawali liburan akhir tahun pelajaran sangat menyenangkan. Kakak pulang. Saudara jauh rencana juga akan segera datang. Liburan kali ini seperti lebaran saja. Banyak saudara yang datang. Rumah menjadi semakin ramai.

 Yah, menyambung silaturahmi memang penting. Keakraban diantara kami menjadi semakin erat. Bahkan dengan silaturahmi bisa menambah umur panjang dan rezeki. Seperti Hadis tentang silaturahmi berikut:  "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia menyambung tali silaturrahmi, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia berkata baik atau diam" (HR Bukhari).*)





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Tiga Bait ( PUTIBA)

Yakin  Karya : Sri Endang P  Adalah sebuah harapan  Sukses yang sesungguhnya  Antara dunia akhirat   Impian sebagai cambuk  Teronggok ambisi syahdu  Usaha, doa dijalani  Apapun sepenuh hati  Dialah Maha Kuasa Angan pasti digenggamnya *) 01/01/2022

Mengenal Kurikulum Operasional Sekolah

MENGENAL KURIKULUM OPERASIONAL SEKOLAH (By Sriendang) Tahapan  umum untuk bagian merancang kurikulum operasional pada dokumen panduan tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka mencakup beberapa hal berikut: 1. Analisis Kebutuhan:  Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui apa yang dibutuhkan oleh peserta didik dan masyarakat serta apa yang diharapkan oleh stakeholder. Analisis ini mencakup aspek kebutuhan intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik 2.Penyusunan tujuan Pembelajaran:  Tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur harus disusun agar memudahkan evaluasi dan pengukuran hasil belajar peserta didik 3, Penyusunan Struktur Kurikulum:  Struktur kurikulum harus disusun dengan mempertimbangkan keterampilan, pengetahuan, dan nilai-nilai yang perlu dikuasai peserta didik. Struktur kurikulum harus memperhitungkan kebutuhan belajar peserta didik dan panduan yang ditetapkan oleh lembaga pemerintah. 4. Penyusunan Materi Pembelajaran:  Materi pembela...

Tantangan Menulis ke-12

Usir Rasa Galau   Siapa sih yang suka dengan kehidupan tidak menyenangkan? Padahal hidup tak selalu sesuai dengan harapan. Kadang sedih dan galau yang selalu mendera. Perasaan tak menentu. gelisah dan tak nyaman. Membuat tidak enak melakukan apa pun. Tidur tak nyenyak. Duduk juga betah. Pikiran melayang tak mampu dikuasai. itulah galau.  Nah, apa to galau itu? Menurut KBBI, kata “galau” bermakna sebagai pikiran yang tengah kacau. Perasaan galau dapat terjadi oleh banyak sebab.  Perasaan galau membuat tidak bersemangat. Dipaksa unruk bekerja juga membuat pekejaan tidak selesai dengan baik. Malah bisa berakibat terbengkalai. Nah, ini karena hati tak terkondisi dengan senang.   Sesungguh rasa galau bisa dikarenakan perbuatan diri sendiri atau malah berhubungan dengan orang lain. Pikiran terlalu berlebih terhadap sesuatu hal. Selalu berpikir negatif, contohnya. Memikirkan sesuatu diluar batas kemampuan.  Akhirnya banyak pikiran tidak menentu yang tidak ad...