Langsung ke konten utama

Resume ke-14

Menulis Buku Non Fiksi 

 Puji syukur srlalu kita panjatkan ke hadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa. Atas limpahan segala karuniaNya, bisa dipertemukan dalam keadaan sehat wal Afiat. Aamiin.

 Sehat jasmami dan rohani, Jernih pikiran dan hati, Akan memudahkan diri, Dalam bertholabul ilmi Bunda Lely sebagai moderator dan narasumber Bunda Musiin akan membersamai malam ini. semoga mencapai puncak keberhasilan yang hakiki, dalam menularkan ilmu konsep buku non fiksi. 

 Menulis buku akan menjadi saksi sejarah untuk anak cucu, murid dan generasi yang akan datang. yang akan menjadi pemantik mereka untuk menjadi lebih hebat. 

 Pola penulisan buku nonfiksi yakni: 
1. Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit) Contoh: Buku Pelajaran
 2. Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses. Contoh: Buku Panduan 
3. Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara) 

 Langkah poses penulisan buku nonfiksi yakni:

 1. Langkah Pratulis, terdiri dari : 

 a. Menentukan tema 
b. Menemukan ide 
c. Merencanakan jenis tulisan
d. Mengumpulkan bahan tulisan
e. Bertukar pikiran
f. Menyusun daftar 
g. Meriset 
h. Membuat Mind Mapping 
i. Menyusun kerangka Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. 

Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll. Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya Pengalaman pribadi, Pengalaman orang lain, Berita di media massa, Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram, majinasi, Mengamati lingkungan, Perenungan. Membaca buku, Survey dan Wawancara

 Referensi penulisan buku :
 *) Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
 *) Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
 *) Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;
*) Penemuan yang telah didapatkan. 
*)Pemikiran yang telah direnungkan

 2. Langkah menulis Draf 

 - Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
 - Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan 

 3. Langkah merevisi Draf 

 - Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian 
- Memeriksa gambaran besar dari naskah.  

4. Langkah menyunting Naskah 

 Sesuai dengan KBBI dan PUEB 
1. Ejaan
2. Tata bahasa 
3. Diksi
4. Data dan fakta 
5. Legalitas dan norma

 5. Langkah menerbitkan

 Hambatan-hambatan dalam menulis 
1. Hambatan waktu
2. Hambatan kreativitas 
3. Hambatan teknis
4. Hambatan tujuan 
5. Hambatan psikologis 

 Ciri-ciri buku nonfiksi adalah
1. Bahasa yang digunakan formal dan baku. 
2. Isi berkaitan dengan fakta. 
3. Tulisan bersifat ilmiah populer 
4. Isi diambil dari penelitian atau temuan yang sudah ada 

 Jenis Buku Non Fiksi 
1. Buku Catatan Pelajaran 
2. Buku Teks 
3. Buku Pelajaran
4. Buku Motivasi 
5. Buku Filsafat 
6. Buku Sains Populer
7. Kamus
8. Ensiklopedia 
9. Biografi 
10. Memoar

 Tiap kesempatan yang diambil adalah sebuah kesempatan untuk menang. Kesempatan yang kecil seringkali merupakan permulaan kepada usaha yang besar. Jadi gunakan kesempatan dengan sebaik mungkin.. Salam literasi!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Tiga Bait ( PUTIBA)

Yakin  Karya : Sri Endang P  Adalah sebuah harapan  Sukses yang sesungguhnya  Antara dunia akhirat   Impian sebagai cambuk  Teronggok ambisi syahdu  Usaha, doa dijalani  Apapun sepenuh hati  Dialah Maha Kuasa Angan pasti digenggamnya *) 01/01/2022

Mengenal Kurikulum Operasional Sekolah

MENGENAL KURIKULUM OPERASIONAL SEKOLAH (By Sriendang) Tahapan  umum untuk bagian merancang kurikulum operasional pada dokumen panduan tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka mencakup beberapa hal berikut: 1. Analisis Kebutuhan:  Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui apa yang dibutuhkan oleh peserta didik dan masyarakat serta apa yang diharapkan oleh stakeholder. Analisis ini mencakup aspek kebutuhan intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik 2.Penyusunan tujuan Pembelajaran:  Tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur harus disusun agar memudahkan evaluasi dan pengukuran hasil belajar peserta didik 3, Penyusunan Struktur Kurikulum:  Struktur kurikulum harus disusun dengan mempertimbangkan keterampilan, pengetahuan, dan nilai-nilai yang perlu dikuasai peserta didik. Struktur kurikulum harus memperhitungkan kebutuhan belajar peserta didik dan panduan yang ditetapkan oleh lembaga pemerintah. 4. Penyusunan Materi Pembelajaran:  Materi pembela...

Tantangan Menulis ke-12

Usir Rasa Galau   Siapa sih yang suka dengan kehidupan tidak menyenangkan? Padahal hidup tak selalu sesuai dengan harapan. Kadang sedih dan galau yang selalu mendera. Perasaan tak menentu. gelisah dan tak nyaman. Membuat tidak enak melakukan apa pun. Tidur tak nyenyak. Duduk juga betah. Pikiran melayang tak mampu dikuasai. itulah galau.  Nah, apa to galau itu? Menurut KBBI, kata “galau” bermakna sebagai pikiran yang tengah kacau. Perasaan galau dapat terjadi oleh banyak sebab.  Perasaan galau membuat tidak bersemangat. Dipaksa unruk bekerja juga membuat pekejaan tidak selesai dengan baik. Malah bisa berakibat terbengkalai. Nah, ini karena hati tak terkondisi dengan senang.   Sesungguh rasa galau bisa dikarenakan perbuatan diri sendiri atau malah berhubungan dengan orang lain. Pikiran terlalu berlebih terhadap sesuatu hal. Selalu berpikir negatif, contohnya. Memikirkan sesuatu diluar batas kemampuan.  Akhirnya banyak pikiran tidak menentu yang tidak ad...