Menjemput Cintaku
Marahari pagi menembus perjalananku pagi ini. Cukup membuat hangat tubuh. Dijalanpun masih lengang. Belum berpapasan banyak kendaraan.
Sementara lagu syahdu mengiringi perjalanan ini. sesekali ikut juga mendendangkan lagu indah itu. Karena jarak yang ditempuh cukup jauh, hingga waktu yg dibutuhkan lama. Lagu yang diputar juga tak hanya satu lagu tapi hingga beberapa lagu. Berdendang pun terus berlanjut. Pagi ini diiringi dengan lagu-lagi melankolis.
Tempat tujuan pun telah sampai. Antrian mobil telah berjajar. Cukup panjang. Kaki menyusuri lorong sepanjang gedung tempat belajar putra tercinta. Kagum melihatnya. Kebersihan terjaga. Keindahan lingkungan sangat menawan. Dalam hati, berdoa putra selalu nyaman dalam menuntut ilmu disini.
Beberapa saat, memasuki ruang rapat. Ruangan yang biasa digunakan belajar. Ruangnya sangat bersih dan sejuk. Kembali rasa syukur terucap. Semoga anakku bisa dilimpahkan kemudahan dan kelancaran dalam menimba ilmu disini.
Setelah selesai, kembali ke tempat semula. Ternyata disana sudah menunggu tumpukan barang bawaan yang harus dibawa pulang. Beberapa tas besar dan setumpuk buku. Mata tertuju pada setumpuk barang saja. Tak menyangka ternyata dibelakangku telah mengikutiku sejak tadi. Putraku berdiri tak jauh dariku. Kutengok dirinya. Senyum manisnya menyapaku. Uluran jabat tangan kusambut. Rasa kangen terobati sudah. Obrolan dan canda tiada henti darinya. Sepertinya dia juga merasakan rindu.
Sambil menata barang, persiapan pulang. Tiba-tiba, putraku lari. Ternyata dia berpamitan pada guru-gurunya.
Perjalanan pulang dipenuhi dengan beragam cerita.
Begitulah, penjemputan putraku. Dia pulang selama dua minggu karena libur. Waktu liburan dihabiskan untuk melepas rindu dengan suasana rumah.
Setelah berlibur, akan kembali menimba ilmu lagi.
Harapan yang selalu dipinta, semoga dilimpahkan keselamatan, kesehatan dan kemudahan. Apapun yang dicitakan dapat terkabu. Tentu dan jelas doa terbaik untuk ananda twrsayang.")
Komentar
Posting Komentar